Tindakan heroik dan berani diperlihatkan personil Bhabinkamtibmas Polsek Peureulak, Polres Aceh Timur, Sabtu (21/6/2025).
Polisi ini dengan berani dekati posisi buaya yang ada ke permukaan sebelumnya setelah menangkap seorang pencarian kerang di sungai itu.
Secara akurat, polisi mengincar tubuh buaya air tawar tersebut.
Mendapat serangan ‘timah panas’, hewan predator itu tersentak dan selekasnya melepas jasad pencarian kerang di mulutnya untuk selanjutnya menyelam.
Kemelut berikut yang terjadi di saluran sungai Gampong Leubok Pempeng, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur saat masyarakat melihat beberapa detik menegangkan pengamanan korban tangkapan buaya.
Walau nyawa pencarian kerang tidak dapat selamat, tetapi keberanian aparatur Polsek Peureulak dalam hadapi hewan predator sungai itu memetik sanjungan dari beragam faksi.
Untuk dipahami, seorang pencarian kerang namanya Iskandar bin Abdurrahman Saman (32), masyarakat Desa Lubuk Cantik, wafat secara ironis sesudah terserang buaya saat menyelam cari kerang air tawar.
Saat peristiwa, Iskandar menyelam bersama dua partnernya, Abdullah Arsyad (43), dan Rahmad Azmi pada Sabtu (21/6/2025) siang sekitaran jam 14.30 WIB.
Kapolsek Peureulak, AKP Muslim Siregar, SH menerangkan, saat korban sedang menyelam, mendadak satu ekor buaya ada dan secara langsung menangkap kepala Iskandar.
“Korban secara langsung digeret ke air. Ke-2 temannya yang melihat peristiwa itu langsung minta kontribusi masyarakat dan mengontak faksi kepolisian,” ungkapkan Kapolsek.
Tidak lama sesudah laporan diterima, Bhabinkamtibmas Polsek Peureulak selekasnya ke arah lokasi dan gabung bersama masyarakat lakukan penyisiran di sepanjang saluran sungai.
Kemelut mencapai puncak sekitaran jam 15.48 WIB, saat buaya kelihatan ada ke permukaan dengan beberapa badan korban masih juga dalam cengkramannya.
Warga yang melihat secara langsung bencana itu, minta perlakuan cepat.
Atas ijin dan instruksi pimpinan, Bhabinkamtibmas melepas shooting ke samping buaya untuk menyingkirkan predator itu tanpa mencederai korban.
Shooting itu berhasil bikin buaya melepas Iskandar dan berenang menjauh.
“Demikian buaya pergi, anggota kami bersama masyarakat selekasnya menyelamatkan korban. Sayang, korban telah pada kondisi wafat,” tutur AKP Muslim Siregar.
Mayat Iskandar juga dibawa langsung ke rumah duka untuk dimandikan dan disemayamkan dengan pantas.
Tindakan responsif cepat dari Bhabinkamtibmas mendapatkan animo langsung dari Kapolres Aceh Timur, AKBP Irwan Kurniadi, SIK.
Menurut dia, kesensitifan dan keberanian petugas di atas lapangan penting pada kondisi genting semacam ini.
“Bhabinkamtibmas ialah ujung tombak Polri yang bersinggungan secara langsung dengan warga,” jelas Kapolres.
“Mereka harus siap sedia dalam semua keadaan, termasuk memutuskan tepat dan cepat pada kondisi mendesak,” jelasnya.
Disamping itu, Kapolres menghimbau supaya warga lebih waspada dan selalu memprioritaskan keselamatan dalam tiap kegiatan, khususnya waktu berhubungan dengan alam liar yang mempunyai potensi mencelakakan.
“Cuaca yang tidak pasti dan peralihan komunitas satwa liar dapat munculkan teror kapan pun,” katanya.
“Kami meminta warga lebih siaga karena keselamatan ialah target utama,” tutup Kapolres AKBP Irwan Kurniadi.
Cerita ini menjadi pengingat akan bahaya terselinap di alam bebas, sekalian menunjukkan keutamaan tanggapan cepat dan cepat dari aparatur keamanan dalam membuat perlindungan masyarakat.(*)